Saturday, February 24, 2007

井底之蛙 Jing Di Zhi Wa


一只青蛙居住在水井里。从来没有到外面去游玩过。一天,东海来了一只海龟。青蛙非常得意地对它谈起井底的世界是多么宽敞和美好,并且请海龟到井中来做客。

海龟一看水井这么小时,它就给青蛙听海洋如何情形。青蛙听了大吃一惊,感到非常惭愧。

“井底之蛙” 用来讥笑人眼界狭小, 见识短线。同义的成语是“坐井观天“。

A Frog in a Well


At the bottom of a well there lived a frog. This frog had never left the well in its life. One day, he was visited by a turtle from the East Sea. The frog boasted to the turtle about the wideness and fineness of the well. But when the turtle told the frog about the sea, the frog felt so humbled.

This idiom is used to satirize those who are shallow ore narrow-minded
.

Jing Di Zhi Wa


Terdapatlah seekor katak yang tinggal di dalam sebuah sumur. Kaak tersebut tidak pernah meninggalkan sumur itu seumur hidupnya. Suatu hari, lewatlah sebuah kura-kura dari Laut Timur. Sang katak mendengar ada suara segera memanggil si kura-kura dan sambil menyombongkan diri dia berkata,” Wahai Kura Kura Ninja….Masuklah ke dalam istanaku yang luas dan indah ini!!” Sang kura-kura pun sekali melihat betapa kecil dan sumpeknya sumur itu seraya menceritakan bahwa laut itu jauh lebih luas dan indah daripada seonggok sumur ini. Ketika mendengarnya, katak tersebut merasa sangat kaget sekaligus minder.

Idiom “ Jing Di Zhi Wa” atau “Bagai katak dalam sumur” digunakan untuk menyindir orang-orang yang berpikiran sempit. Sinonim dari peribahasa ini adalah “bagaikan duduk di sumur dan memandang langit”.

NOTES:
Sinonim dari Jing Di Zhi Wa dari Indonesia adalah “bagaikan katak dalam tempurung”. Kenapa yach musti katak? Mungkin karena katak itu betah di suatu tempat untuk jangka waktu yang lama. Beda dengan angsa misalnya. Angsa mungkin setahun sekali bakal bermigrasi. Tapi ngak kebayang kalo katak migrasi. Jalan-jalan pada penuh katak dech.

Tapi kasihan juga si katak. Gara-gara sifat alaminya seperti itu, katak dijadikan simbol dari “berpikiran sempit”.

Gimana yach biar ngak berpikiran sempit?
  • Musti rendah hati dan selalu ingin belajar. Ingat “Tian Shang You Tian 天上有天”: Di atas langit masih ada langit,
  • Tidak menganggap rendah orang lain, seberapa bodoh atau jelek pun dia. Karena kita pun masih harus banyak belajar dari orang lain,
  • Selalu mempunyai motivasi untuk menjadi yang lebih baik dan baik.



Friday, February 23, 2007

胸有成竹 Xiong You Cheng Zhu


朝 时,有一个著名的画家叫文同。他在园子里种了许多竹子,经常仔细观察竹子的生长过程,特别是在晴天,雨后以及春夏秋冬不同季节下竹子的各种形态。对竹子有了比较深切的了解。一旦到他提笔绘画时,他的胸中早已经有了竹子的形象,所以总是能够把竹子画得生动逼真,活灵活现.

“胸有成竹”比喻在做事情,已经有了充分成熟的考虑,因而成功的把握真大。


Having a Ready-Formed Plan

In The Song dynasty, there was a famous artist called Wen Tong. He was a bamboo drawing specialist.
He planted a lot of bamboos in his garden, so that he could observe the process of their growth and appearance in different seasons. He knew bamboo so well that whenever he took up the paintbrush, he already had in his mind, and hence, he could always paint bamboos in a vivid and lively way.

This idiom is used to describe having a well-thought-out plan already before one sets out to do something, making success assured.


Xiong You Cheng Zhu

Di jaman Dinasti Song, terdapatlah seorang seniman ternama bernama Wang Tong. Dia adalah pelukis specialist bambu.
Untuk mencapai tujuannya sebagai ahli lukisan bamboo, ia pun menanam banyak tumbuhan bamboo di kebun, sehingga ia dapat mengobservasi pertumbuhan & perkembangan mereka. Selain itu, Wen Tong juga dapat mengamati pemandangan bamboo dalam berbagai keadaaan dan musim. Akhirnya, ia menjadi ahli lukisan bamboo yang terkemuka. Dikatakan, dia sudah begitu mengenal dan memahami bamboo, sehingga setiap kali dia mengeluarkan kuasnya, dia sudah mempunyai bayangan secara jelas tentang bamboo tanpa perlu melihat dan mengamati lagi bamboo itu sendiri. Alhasil, setiap lukisan bambunya selalu tampak hidup dan nyata.

Idiom “Xiong You Cheng Zhu” atau “ di dalam dada sudah ada bamboo” mengambarkan bahwa apabila kita menyiapkan segala sesuatu secara terencana dan terperinci sebelumnya, bisa dibilang kesuksesan dan keberhasilan sudah ada di tangan kita.

NOTES:
Kita telah membicarakan beberapa wisdom mengenai kerja keras dan keuletan, seperti cerita mengenai martil dan pelat besi atau San Gu Mao Lu三顾茅庐. Tetapi idiom satu ini menambahkan satu unsur lain selain keuletan, yaitu planning. Tanpa rencana, keuletan menjadi sia-sia. Jadi, marilah kita mencoba melakukan segala suatu hal yang penting dengan terencana. Janganlah berpendapat “Qui Serra Serra” : whatever will be will be, tapi “Xiong You Cheng Zhu” : Be prepared or be failed.


Saturday, February 17, 2007

Gong Xi Fa Cai


Happy Pig Year


" Wishing you all a great prosperous year"





Keberuntungan selalu melimpahi anda


"Semoga anda sukses dalam segala hal. Selamat Hari Raya Imlek 2558! "




恭喜发财!



祝大家: 新年快乐,万事如意,年年有余, 年年高升, 欣欣向荣,心想事成, 岁岁平安.



文光
Wen Guang


Thursday, February 15, 2007

一日不见 如隔三秋 Yi Ri Bu Jian, Ru Ge San Qiu


时候,有一个伙子。他跟一个倾城倾国的姑娘相爱了。不过,那个姑娘却不能常常和他见面。她要帮助父母的工作,例如:采苎麻,用来织复布;要去采香蒿,用来祭祀;要去采艾草,用来治病。小伙子度日如年,无时不在思念自己的心上人。于是他就写了一首诗,倾吐自己对恋人的相思之情:
彼采葛夸,一日不见,如三月夸!
彼采萧夸,一日不见,如三秋夸!
彼采艾夸,一日不见,如三岁夸!

这首诗,以夸张和比喻的想法,表达了对爱人的强烈思念,因而广为后世所传诵。后来,“一日不见,如隔三秋”用以形容追切的思念心情。
祝大家: “情人节快乐!!!”


Missing You One Day Is Like Being Separated For Three Autumns

A long time ago, there was a young boy who fell in love with a beautiful young girl. But, this young girl could not meet him often, because she has to help her parent a lot of things, such as gathering ramie grass in preparation for knitting, gathering Artemisia(hio) grass for ancestral sacrifices, and gathering mugwort grass for medicinal purpose.

Because of these busy chores, this young girl could not see her boyfriend every time she wants. This young boy was missing her so bad. Everyday felt like a year without her. He could not stop thinking about his girl. He therefore composed a poem expressing his deep-felt yearning for her:

Alas, she has gone to gather ramie grass. Each day I see her not, is as the passing of three months.

Alas, she has gone to gather Artemisia grass. Each day I see her not, is as the passing of three autumns.

Alas, she has gone to gather mugwort grass. Each day I see her not, is as the passing of three years.

This poem expresses the powerful emotions a lover feels towards his beloved. This poem widely circulated in later generations. Nowadays, “Yi Ri Bu Jian, Ru Ge San Qiu” is an analogy which expresses an overwhelming desire and yearning for something or someone.

Happy valentine to you all!!

Yi Ri Bu Jian, Ru Ge San Qiu

Dahulu kala, ada seorang pemuda yang saling mencintai dengan seorang gadis cantik. Akan tetapi, Sang Gadis tidak bisa sering-sering bertemu dengan sang kekasih, karena dia harus membantu orang tuanya, seperti:mengumpulkan rumput rami untuk menjahit, mengumpulkan rumput hio untuk sembahyang, dan juga rumput mugwort untuk sebagai bahan obat-obatan.


Karena tugas-tugas ini, Si gadis tidak bisa bertemu bertemu sang kekasih selama beberapa hari. Sehingga sang pemuda begitu merindukannya. Setiap hari tanpa sang gadis bagaikan setahun. Dia tidak bisa berhenti untuk memikirkan sang gadis. Oleh karenanya, dia menulis sebuah puisi untuk mengekspresikan kerinduannya:

"Dia telah pergi untuk mengumpulkan rami, Setiap hari aku tidak melihatnya seperti melewati tiga bulan.

Dia telah pergi untuk mengumpulkan hio, Setiap hari aku tidak melihatnya seperti melewati tiga musim gugur.

Dia telah pergi untuk mengumpulkan mugwort, Setiap hari aku tidak melihatnya seperti melewati tiga tahun."

Puisi ini mengekspresikan emosi mendalam antara sang kekasih dengan yang dikasihinya. Puisi ini diturunkan dan berkembang ke generasi-generasi berikutnya. "Yi Ri Bu Jian, Ru Ge San Qiu" adalah analogi untuk hasrat,kerinduan dan keinginan yang mendalam akan sang kekasih jiwa atau sesuatu hal.

HAPPY VALENTINE DAY!!!

Images for your blog


Monday, February 12, 2007

笑里藏刀 Xiao Li Zang Dao



朝有一个大巨叫李义府,表面上对人温和恭顺,跟人谈话总是面带微笑。但是,内心深处却十分阴毒。如果有能力比他强的人,他都要设法加以打击和谋害。当时,人们称他是“笑中刀”。

“笑里藏刀”是由“笑中刀”转化而来的,表示表面装得善良和气,而内心暗藏阴毒。这个成语也表示知面不知心。

Hiding a Dagger Behind a Smile

In The Tang Dynasty, there was a minister called Li Yifu who always affable and smiling. But in his heart he was very sinister and ruthless. He constantly schemed against people he saw as possible rivals. He was known as “The knife in the smile.”

This idiom, derived from the above story, means disguising a ruthless nature behind a pleasant appearance.


Xiao Li Zang Dao

Di masa Dinasti Tang, terdapatlah seorang pejabat yang bernama Li Yifu. Beliau adalah orang yang ramah dan selalu tersenyum. Mottonya adalah:"Smile to the world, and the world will smile back at you." Akan tetapi dalam hatinya, dia adalah seorang pendengki dan jahat. Bilamana menemui orang yang berpotensi menjadi rival atau saingannya, Li Yifu tidak segan-segan untuk meneror atau bahkan membunuhnya. Ia dikenal oleh musuh-musuhnya sebagai "Pedang di tengah senyuman."

Idiom "Xiao Li Zang Dao" diambil dari cerita di atas. Idiom ini menggambarkan seseorang yang licik dan kejam yang tersembunyi dalam penampilan luar yang mengesankan. Peribahasa ini juga menggambarkan "Zhi Mian Bu Zhi Xin". Kita bisa mengenal muka tapi tidak bisa tahu dalam hatinya seperti apa.

Images for your blog


Sunday, February 11, 2007

三顾茅庐 San Gu Mao Lu

Liu Bei

国时, 诸葛亮住在隆中的茅庐里,刘备听说诸葛亮很有本事,又有学识。他就带礼物去请他出来辅助自己打天下。刘备 一共去了三次,最后才能见诸葛亮。诸葛亮见刘备十分诚恳,终于答应了刘备的请求。在军事上和政治上获得巨大的生理。

“三顾茅庐”这个成语表示诚心诚意地一再邀请人家。


Paying Three Visit To The Cottage


In the three kingdom period, Zhuge Liang lived in seclusion in a thatched cottage. Liu Bei, hearing that Zhuge Liang was very capable and knowledgeable, went to visit him, taking gifts, hoping thath Zhuge Liang would agree to assist him with statecraft. He had to make three visits before Zhuge Liang agreed to do so, impressed by his sincerity.

From Then, Zhuge Liang helped Liu Bei with all his heart and mind. They made great achievements in both military and political spheres.

This idiom means persisting with sincerity.


Zhu Ge Liang


San Gu Mao Lu

Ini adalah salah satu bagian dari Legenda Periode Tiga Negara. Tersebutlah seorang sastrawan and ahli siasat perang muda bernama Zhuge Liang.Beliau tinggal di sebuah pondok di daerah terpencil. Liu Bei, yang baru kehilangan ahli siasatnya dalam perang melawan Cao Cao, memutuskan untuk mengunjungi dia dan membujuk Zhuge Liang agar dapat bergabung dengannya. Akan tetapi, sampai tiga kali mendatangi pondok itu, baru ia dapat menemui Zhuge Liang. Hal ini membuat Zhuge Liang tekagum-kagum dan memutuskan untuk bergabung dengan Liu Bei.

Sejak saat itu, Liu Bei membantu Zhuge Liang dengan segenap hati dan pikirannya. Dan, mereka membuat pencapaian luar biasa dalam politik dan militer yang terus dikenang hingga hari ini.

“San Gu Mao Lu” atau tiga kali kunjungan ke pondok(Zhuge Liang) menunjukkan kegigihan dan keteguhan yang luar biasa dalam melakukan sesuatu.

Notes:
Cerita ini sedikit banyak memiliki pesan yang sama dengan Cerita ”Martil dan Pelat Besi”. Keduanya menceritakan bahwa keuletan dan keteguhan itu dapat mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang susah jadi mudah. Berikut ini adalah kutipan dari kata-kata Ray Kroc, seorang multimilyuner pendiri dari fastfood Mc Donald, yaitu:

“Di dunia ini tidak ada hal apapun yang dapat menggantikan kedudukan keuletan. Kepandaian apa pun tidak dapat menggantikan kedudukan keuletan. Orang yang pandai tapi tidak berhasil dalam bidang apa pun, bagaikan bulu kerbau. Bakat pun tidak dapat menggantikannya, orang yang teorinya segudang tapi malas dan tidak bertanggung jawab pun tidak terhitung jumlahnya. Hanya keuletan dan tekadlah, yang memiliki kekuatan untuk menembus langit dan bumi.”


Bigoo


Friday, February 9, 2007

塞翁失马 Saiweng-Shima


古时候,在长城附近,塞翁家养了一匹马.有一天他儿子放马的时候,没注意,马到胡人那边去了. 邻居都来安慰他. 塞翁说:"谢谢你们.我看,这匹马跑了,说不定反而会带来好运呢."
真的,过了几个月,不但那匹马回来了,并且还从胡人那儿带回来了一匹马.邻居听说以后,都来给他们道贺. 塞翁说:"谢谢你们. 不过来了一匹马,也不见得是好事,说不定这马会带来灾祸."
果然 , 有一天塞翁的儿子骑那匹马的时候, 把腿摔断了.邻居又来慰问. 塞翁说,"谢谢你们的关心,这次我儿子虽然不幸摔断了腿,可能回因祸得福呢."
一年以后,胡人来进攻他们,村里的年轻男人去打仗,都被打死了. 塞翁的儿子因为腿断了,没有去打仗,躲过了这场灾难,保住了性命.
现在就用"塞翁失马"比喻暂时受到损失,后来却因此得到好处.

The Old Frontiersman Loses His Horse

Once upon the time, there was an oldman lived in a village located behind The Great Wall or the Kingdom's border. His name was Sai Weng. His family had a horse to help them in daily activities. But one day, the son forgot to lock the horse cage. The next morning, they just could stare an empty cage. The horse had run away. The neighbours came to calm him down. But Saiweng said," Thank you. But who knows the horse may come back one day and will bring more luck?"
As the fact, several months later, not just one horse that returned to the oldman's house, nut there were two horses. The new horse originally was Hu kingdom's horse. Hu kingdom was their big enemy. The neighbours came again to congrat him. But Saiweng said," Thank you. But who knows the new horse will bring badluck?"
As his wish, one day Sai Weng's son rode the new horse too fast and suddenly fell down. The accident broke one of his leg.The neighbours came to calm him down. But Saiweng said," Thank you. But who knows the accident one day will bring luck?"
A year was passing by, Hu Kingdom attacked the country. The King ordered that every young man must go to the war to defend the country. The war was very big. Every young man in the village that sent to the war was died, unless one young man. Yup, he was a SaiWeng'son.
Now, we used the "Sai Weng loses his horse" to describe you maybe lose one day, but later you will have advantages because of the lose. The massage of the story is simple. Dont get too excited when you get lucky, and never fell too down when you have badluck. Because Like SaiWeng said, "Who knows this accident one day will bring luck?" and "Who knows this good fortune or luck on contrary will bring disaster?"


Sai Weng Shi Ma

Dahulu, di sebuah desa dekat perbatasan China atau Tembok Besar China, ada seorang tetua bernama Sai Weng.Suatu saat kuda satu-satunya lari ke Hu, negara musuh di utara akibat kecerobohan anaknya yang lupa mengunci pintu kandang. Tetangganya semua berdatangan menghiburnya, tetapi Sai Weng berkata,”Terima Kasih, tapi bagaimana anda tahu ini bukanlah suatu kebahagiaan? Siapa tahu kuda itu datang lagi dan malah membawa keberuntungan.”

Beberapa bulan berlalu, kuda yang hilang itu kembali dengan membawa seekor kuda bagus milik orang Hu. Setelah para tetangga mengetahuinya, mereka datang untuk memberikan selamat. Namun, Tuan Besar itu lagi-lagi berkata,”Terima kasih. Tapi bagaimana anda tahu ini bukan suatu kemalangan? Mungkin saja kuda baru itu malah mendatangkan ketidakberuntungan. ”

Putra satu-satunya Waiseng sehari-hari suka pergi berkeliling dengan berkuda. Suatu ketika, karena kurang hati-hati, anaknya terjatuh dari punggung kuda sehingga tulang kakinya patah. Segera setelah para tetangga mendapat kabar, mereka pun berdatangan untuk menghiburnya. Tuan besar itu pun sambil tersenyum berkata,”Terima kasih. Apakah kalian benar-benar yakin ini bukan suatu hal yang baik? Siapa tahu akibat kecelakaan ini, putraku malah mendapatkan keberuntungan.”

Setahun kemudian, pasukan Hu dari utara China menyerang besar-besaran ke dalam perbatasan China. Kerajaan segera mengumpulkan anak-anak muda untuk dijadikan prajurit. Selama peperangan itu, banyak pemuda yang gugur. Dan satu-satunya anak muda yang tertinggal di desa itu, hanya anak Tuan Besar karena kakinya pincang.

Dalam kehidupan selalu ada untung, rugi, pahit, dan manis. Semuanya memberi manfaat bagi kita.

“Hadapi Sukses sebagai seorang gentleman dan hadapi bencana seperti seorang laki-laki.”




Myspace


Thursday, February 8, 2007

千丈之堤,溃于蚁穴 Qian Zhang Zhi Di, Kui Yu Yi Xue


这个成语是韩非作的.他是一位战国时期的大文学家. 他这样说:从前有一个名医叫扁鹊.他去见蔡国国君桓公.他仔细大量了很九说:”君王身上有毛病, 在表皮部位, 如果不治, 我怕会越来越重." 桓公说:”不可能!我哪儿有什么重病?”

过了十几天,扁鹊又来见桓公说:”君王的病已发展到肌肉里面, 应该赶快治你,要不然越来越严重!” 桓公听了就摇摇头不作声. 又过了几天,扁鹊再一次来见桓公. 他恳切地说:”君王的病侵入肠胃,再不治就不好治了.”桓公听后很不高兴,但是什么也没作.

再过了十几天,当扁鹊见桓公时, 他一句话也不说, 转身就走.桓公感到奇怪. 他派人去问扁鹊. 扁鹊对来人说:”当病在表皮时, 贴上块膏药,就可治好了.
在肌肉里时, 可用针灸疗法排除毒气, 在肠胃里还可以服用汤药,驱赶病魔.但是当病已侵入骨髓深处,那可就无药可求了. 现在桓公的病已侵入骨髓了, 我因此无话可说了."




过了几天, 桓公就病死了.

韩非讲完了这个故事说:”治病要在表皮上去治.这是因为病情轻微时便于医治. 任何灾祸都像重病一模一样.有它的萌芽状态, 聪明人总是懂得及早处理可转危为安的道理.”

他再说:”千丈的河堤,会由于蚂蚁的小虫钻洞而溃决,百尺高的房屋,会因为烟囱缝隙里冒出的烟火而焚烧."
后来, 人们用”千丈之堤,溃于蚁穴” 比喻忽视小的漏洞 ,将会变成大祸,因此要防微杜渐.




A Thousand Mile Dyke Can Collapse Due To An Ant-Hole


Han Fei was a literary master during The Warring States Period. In one of his essay, he wrote a story of a man whose neglect of a little detail cost him his life.

There once was a famous doctor named Bian Que who went to see Duke Huan of the State of Cai. After a detailed physical examination of Duke Huan, the doctor said,”You have a skin disease on your body. If you don’t take care of it, I’m afraid it will get worse.” Duke Huan replied,”Nonsense! I am 100% healthy!”

Two weeks later, Duke have another physical examination. This time, Bian Que said,”Your sickness has now spread into the muscles. If you don’t get it cured now, it will grow even worse.” Duke shook his head, and said nothing.

Another two weeks later, Bian Que came again. He once more told the duke,”Your highness, your sickness has now entered into your stomach and intestinal area. If you don’t heal it now, it will be difficult to be healed in the future. “Duke Huan was very displeased after hearing this, yet still continued to ignore Bian Que’s words.

Another two weeks he came again, but on appraisal of the situation he turned around and left without speaking a single word. Duke felt it very strange and sent his man to make inquiry of the doctor.

This is what Bian Que told him,”When Duke Huan’s sickness was just a mere skin disease, using a medical patch would have cured it. When it became a muscle disease, acupuncture could have rooted out the poison. Even when it became a stomach disease, he could take some decoction to usher out the virus. But now, there nothing more for me to do.”

No long after, the Duke died.

After relating this story, Han Fei explained,” When curing an illness, it is best to cure it while it is still skin deep. That is because a small sickness is easy to cure. Every disaster is just like a severe illness. It also has a budding process. Therefore the wise man knows to deal with the problem in its earliest stages, turning a potentially dangerous situation into a safe one.”

“Even a thousand-mile river dyke can collapse, because of the holes bored into it by such insects as crickets and ants, just as a hundred-foot-tall house can burn down because of the little smoke and fire that emanates from the cracks of a chimney.”


This proverb is now used to mean that the neglect or overlooking of a little loophole can bring disaster. That is why people are requested to nip evil and trouble in the bud.

Qian Zhang Zhi Di, Kui Yu Yi Xue


Peribahasa ini diciptakan oleh Han Fei. Dia adalah seorang sastrawan terkemuka di zaman negara-negara berperang(475-221 SM). Dalam salah satu karyanya, ia bercerita tentang seseorang yang meremehkan hal-hal kecil sehingga mengakibatkan kematiannya.

Dahulu kala ada seorang dokter terkenal bernama Bian Que. Dia adalah dokter kerajaan dari Negara Cai. Hari ini ia dipanggil oleh Bangsawan Huan untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, Bian Que berkata,”Tuan mempunyai penyakit kulit di tubuh anda. Jika tidak segera ditangani, mungkin bisa bertambah parah.” Bangsawan Huan sambil tertawa menjawab,”Tidak mungkin! Saya ini sehat 100%! Jangan menakut-nakuti saya!”

Dua minggu kemudian, Bian Que kembali datang untuk melakukan pemeriksaan rutin. “Tuanku, Penyakit ini sekarang sudah menyebar ke bagian otot dan daging Tuan. Jika tidak diobati sekarang, dapat berkembang ke penyakit yang lebih serius.” Bangsawan Huan mengeleng-gelengkan kepalanya sambil acuh tak acuh. “Capek dech…” umpat Bian Que dalam hati.

Dua minggu kemudian, Bian Que kembali datang untuk pemeriksaan rutin berikutnya. Sekali lagi Bian Que berkata,” Tuanku, penyakit Tuan kini telah menyebar ke bagian perut dan usus. Jika tidak disembuhkan sekarang, akan sulit disembuhkan lagi di kemudian hari.” Bangsawan Huan agak tersinggung mendengar penuturan Bian Que. Tapi ia tetap tidak menghiraukan perkataan Bian Que. “Tetep…” runtuk Bian Que dalam hati.

Dua minggu kemudian, Bian Que kembali lagi. Akan tetapi setelah pemeriksaan, ia tidak berkata apa-apa lalu memutar badannya dan pulang. Bangsawan Huan bertanya-tanya dalam hati,”Loh? Loh? Kok pergi? What’s up man?” Lalu ia menyuruh seorang utusan untuk mendatangi Bian Que untuk mencari tahu.

Bian Que berkata kepada utusannya,” Ketika penyakit Tuanku hanyalah penyakit kulit, cukup pakai Koyo yang diberi ramuan Cina, maka langsung sembuh. Ketika penyakitnya sudah masuk ke ototnya, arkupuntur bisa menyembuhkannya. Ketika penyakitnya menjadi penyakit perut, dia bisa meminum sup ramuan obat untuk menetralisir virusnya. Tapi sekarang penyakitnya sudah masuk ke dalam sum-sum tulang belakangnya. Saat ini, melakukan apa pun juga percuma. STTB!”

“Apa itu STTB?” tanya sang utusan

“ Sudah Telat, Tahu Bo!”jawab Bian Que asal.

Beberapa hari kemudian, Sang Bangsawan itu meninggal dunia akibat penyakit.

Setelah selesai bercerita, Han Fei menjelaskan:”Ketika menyembuhkan penyakit, paling baik adalah menyembuhkannya pada waktu masih di permukaan kulit, karena penyakit minor mudah disembuhkan. Bencana juga seperti penyakit, sama-sama melalui proses. Oleh karenanya, Orang bijak akan menangani masalah di proses awal untuk membasmi semua potensi bahaya.”

Lanjutnya,”Bahkan ribuan mil bendungan sungai pun bisa rusak karena lubang yang dibuat oleh semut dan serangga, bangunan yang tingginya puluhan meter juga dapat hancur terbakar karena asap dan api dari perapian.”

Kemudian hari, “Qian Zhang Zhi Di, Kui Yu Yi Xue” digunakan untuk menunjukkan: “Kecerobohan atau kelalaian kecil dapat menyebabkan bencana” Oleh karenanya, lebih baik ditangani atau diobati seawal mungkin.

NOTES:
Ketika membuat posting ini, Jakarta lagi kebanjiran. Dan, tidak ada yang mau bertanggung kawab. Gubernur DKI Sutiyoso, dalam acara TOPIK HARI INI-nya SCTV pada tanggal 7 Feb 2007, menunjuk pemerintah pusat yang salah. Pemerintah pusat pun pasti balik menuduh Gubernur DKI yang punya wewenang atas tata kota Jakarta.

Semuanya karena tidak ada yang berpikir “Qian Zhang Zhi Di, Kui Yu Yi Xue”. Bahkan sudah banjir parah begini, Menko Kesra Abdulrizal Bakrie dengan santainya berkata,”Masalah banjir jangan dibesar-besarkan. Korban banjirnya adja bisa senyum-senyum begitu kok!” Mendengar jawaban yang terkesan arogan dan tidak perduli ini, saya pun teringat dengan Bangsawan Huan yang acuh menerima nasihat dari Bian Que. Mungkin mesti tunggu seluruh Indonesia tenggelam baru "penyakit" ini mulai ditangani. Yach, kita cuma bisa bilang kepada pemerintah Indonesia,”CAPEK DECH…!”



Tuesday, February 6, 2007

狐假虎威 Hu Jia Hu Wei


有一天,老虎捉到了一只狐狸,要吃掉它. 狐狸连忙说:”你不能吃我,我是天派统治百兽的.你要是持了我, 就违扛天帝的命令. 如果你不信,就跟我到山林里走一趟, 看百兽见了我是不是很害怕.” 老虎想一下儿.它有一点儿不相信. 它要亲眼看是不是狐狸说得对. 它就跟在狐狸的后面走进山林.

百兽见了果然都纷纷逃命.老虎以为百兽真的害怕狐狸而不知道是害怕自己. 终是它就把狐狸给放走了.

“狐假虎威”这个成语表示: 倚仗别的人的势力去吓唬人或者欺压人.


Basking in Reflected Glory


A big tiger caught a fox in the forest and was just about to eat it. But suddenly the fox said,” wait a minute! You must not eat me! I was sent by Heaven to rule the animals. How dare you want to me! You must know by eating me, you will violate the command of Heaven. If you don’t believe me, just follow me to see whether the animals are afraid of me.” The tiger thought for a while. Then, he tiger decided to follow the fox and prove his words. Of course, the animals were afraid to the tiger, not the fox. But the tiger thought they were afraid of the fox, so he let the fox go. He did not realize that it was him that the animals were really afraid of. “Hu Jia Hu Wei” means a fox borrows the tiger’s power or influence. It means: relying on another’s power to bully or frighten others.

Hu Jia Hu Wei


Seekor macan berhasil menangkap rubah di hutan. Pada saat ia hendak memakan rubah, sang rubah dengan gagah berkata,” Tunggu sebentar! Kamu tidak boleh memakanku! Saya adalah utusan langit. Saya diutus untuk memerintah dunia binatang. Kau musti tahu dengan memakanku, kau akan melanggar perintah dewa. Jika kau tidak percaya, ikuti saja aku dan kau akan lihat betapa takutnya binatang-binatang yang lain kepadaku!” Sang macan bingung mendengarnya.”Baru kali ini ada rubah begitu sombongnya”pikirnya “Hm,mungkin dia bicara benar. Tapi lebih baik lihat dulu apakah perkataannya benar. Aku akan ikuti dia. Bila benar semua bintang takut padanya, aku tidak akan menganggunya. Tapi bila tidak, akan kumangsa dia saat itu juga.” Sang macan lalu memutuskan untuk mengikutinya menuju ke dalam hutan. Tentu saja semua binatang semua lari ketakutan melihat mereka. Mereka takut kepada sang macan, bukan kepada rubah. Tetapi macan berpikir bahwa binatang-binatang tersebut takut kepada rubah. Jadi, ia memutuskan untuk membiarkan rubah pergi. “Hu Jia Hu Wei” berarti Bagaikan rubah meminjam pangaruh atau kekuatan macan. Hal ini untuk menunjukkan seseorang yang menggunakan pengaruh orang lain untuk menakuti atau menggertak seseorang.

NOTES:
Hal ini lazim digunakan di seluruh dunia. Mungkin contoh yang paling terkenal adalah pada zaman orde baru dimana Anak-anak mantan Presiden Suharto semua memanfaatkan nama besar Sang Ayah untuk kepentingan pribadinya. Atau contoh yang lain, seorang tentara yang memanfaatkan KTA(kartu tanda anggota) untuk kepentingan pribadi, misalnya naik bis tidak bayar. “Hu jia Hu wei” bisa berarti positif atau negatif. Semua tergantung pada “si rubah” atau “tergantung konteks”. Bila dia memanfaatkannya untuk kepentingan umum atau untuk kebaikan, why not? Tapi bila ia memanfaatkannya secara membabi buta dan menganggu kepentingan orang lain, jadinya ya negatif.

Bigoo


Monday, February 5, 2007

Lima Keping Mata Uang


Ini adalah salah satu cerita terkenal di dunia. Di zaman Dinasti Song, ada seorang Jenderal yang pintar dan bijaksana, bernama Tii Ching. Suatu saat, ia ditugaskan menempuh jarak jauh untuk berperang. Pada saat itu, semangat pasukannya semakin lama semakin rendah. Dalam peribahasanya: "Loyo sebelum perang" :)

Untuk memberi semangat, ia mengumpulkan semua prajuritnya dan berkata: " Kali ini kita menempuh jarak jauh untuk berperang. Tanggung jawab kita sangat besar. Kita harus menang atau mati. Saya akan menjatuhkan lima keping uang logam di tempat ini untuk menanyakan masa depan kita. Bila sisi bergambar kepala terbuka, maka Tuhan melindungi kita dan pasukan segera bergerak. Bila sisi sebaliknya, maka kita segera menarik pasukan dan pulang."

Selesai bicara, ia menjatuhkan kelima keping itu dan ternyata seluruhnya adalah sisi bergambar kepala!! Tii Ching berkata dengan gembira:"Tuhan memberkati kita, kita pasti memenangkan peperangan ini!" "Luar biasa!!"Guman pasukan-pasukan yang melihatnya."Kita pasti menang!!" Teriak Tii Ching lagi. Benar, semangat pasukannya menjadi tinggi. Mereka merasa Tuhan ada di pihak mereka. Lalu mereka maju berperang dan akhirnya kembali dengan kemenangan besar.

Pada pesta ucap syukur, seorang prajurit berkata pada Tii Ching:"Kali ini, kita benar-benar dalam lindungan Tuhan!" Tii Ching hanya diam dan tersenyum. Ia lalu mengambil kelima keping logam itu dan memberikan kepada prajurit itu. saat itu, prajuritnya baru mengetahui bahwa sisi lain dari uang logam itupun bergambar kepala.

Percaya pada diri sendiri adalah rahasia pertama kesuksesan

blog layouts


Sunday, February 4, 2007

Martil dan Pelat Besi



Ada dua pemuda pergi bersama untuk mencari ilmu. Mereka telah berjalan sangat jauh dan akhirnya mengambil keputusan untuk belajar memukul dan membuat alat-alat besi di tukang besi ternama.

Sang tukang besi ternama itu lalu menerima mereka dan mengambil dua buah pelat besi dan dua martil untuk diberikan kepada mereka masing-masing satu pelat besi dan satu buah martil. Mereka diminta memukul pelat besi itu dengan martil hingga putus. Setelah beberapa saat, pemuda pertama datang ke tukang besi itu dan berkata,” Tidak bisa!! Pelat besinya terlalu keras! Besi ini tidak akan bisa diputus.”

Selang beberapa saat, datang pemuda kedua. Dengan muka penuh keyakinan, dia berkata,”Pak, apakah ada martil yang lebih kuat?”

Orang sukses mencari jalan, Orang gagal mencari alasan
MySpace


Cen Ze Memotong Ayam




Cen Ze adalah seorang ilmuwan di China jaman dahulu. Suatu hari, istrinya ingin pergi ke pasar. Tetapi putranya ribut-ribut ingin ikut. Ia mendengar istrinya membujuk,” Kamu tinggal di rumah saja, yach! Mama sebentar lagi saja sudah pulang. Lalu akan memotong ayam dan memasaknya enak sekali untuk kamu.” Setelah itu, ia pergi ke pasar.

Setibanya di rumah, Sang Ibu melihat Cen Ze sedang bersiap-siap menangkap seekor ayam untuk dipotong. Cepat-cepat, ia maju mencegahnya sembari berkata,” Saya hanya membujuk anak kita supaya tetap tinggal di rumah. Jangan dianggap serius!!”

Cen Ze tidak setuju. Sembari mengusap keningnya, ia berkata:"Anak tidak boleh dibujuk seperti itu. Jangan pula diajak bergurau seperti itu. Ia akan mengambil contoh dari ayah ibunya dan mempraktekkan “ajaran” kita ini. Sekarang engkau berbohong kepadanya berarti mengajarkan ia berbohong. Sebagai seorang ibu, bila berbohong kepada anaknya, ia tidak akan percaya lagi kepadamu. Dengan demikian, bagaimana bisa mendapatkan kefektifan dari pendidikan?” Kemudian Cen Ze mengambil sebilah pisau dan mulai memotong seekor ayam. Istrinya pun segera memasak untuk anaknya.

NOTES:
Kata-kata yang sudah dikeluarkan tidak dapat ditarik kembali. Orang yang tidak memiliki kepercayaan dari orang lain tidak akan bertahan di masyarakat, terutama bagi seorang pemimpin dan juga pendidik. Apa yang diucapkan harus dipertanggungjawabkan. Apa yang dijanjikan harus dilaksanakan tanpa penyesalan.

“Seseorang itu sangat gampang dibodohi sekali, tapi hari-hari sesudah itu, jangan harap ia akan mempercayai kamu lagi selama-lamanya.”


Friendster



Saturday, February 3, 2007

盲人摸象 Mang Ren Mo Xiang


有几个盲人想知道大象究竟是什么东西.
第一个盲人已经摸象牙了,他说:”大象像一根大罗”
第二个人已经摸大象的耳朵了,他说:”大象像一把大扇子”
第三个人已经摸象腿了,他说:”大象像一根大柱子”
第四个人已经摸大象的身躯了,他说:”大象像一堵墙”
最后的人已经摸大象的尾巴了,他说:”大象像一条蛇.”
他们争论不体,都认为自己说对了.

“盲人摸象”这个成语表示那些片面观察事物的人,不了解事物的整体或者体质。



Blind Men Touching The Elephant

A group of men gathered around an elephant, trying to find out what elephant look like. The first one touched the tusk, and said:” An elephant is just like a turnip.”
The second one touched the ear, and said:” An elephant is like a big fan.”
The third one touched the leg, and said:” An elephant is just like a column.”
The fourth one touched the body, and said:” An elephant is just like a wall.”
The last one touched the tail, and said:”It is like a snake.” Thus, they then fell to arguing with each other.

This idiom is used to satirize those who know only part of a thing and not the entirety or essence.


Mang Ren Mo Xiang

Beberapa orang buta berkumpul di sekitar gajah, untuk mencari tahu gajah itu sebenarnya seperti apa. Karena mereka semua buta semenjak kecil, mereka sama sekali tidak tahu bagaimana wujud dari gajah tersebut. Orang pertama meraba bagian gading gajah, dan berkata:”Gajah itu seperti lobak.” Orang kedua meraba bagian telinga gajah, dan berkata:”Bukan, gajah itu seperti kipas yang amat besar.” Orang ketiga meraba bagian kaki gajah, dan berkata:”Gajah itu seperti tiang yang kokoh.” Orang keempat meraba badan gajah sembari berkata:”Ngaco kalian, gajah itu lebih mirip tembok.” Orang terakhir pun maju dan meraba bagian ekor gajah, dan berkata:”Tembok apanya? Gajah itu Cuma seperti seekor ular.” Lalu mereka saling berdebat satu sama lain mengenai pendapatnya tentang gajah. Idiom “Mang Ren Mo Xiang” ini melambangkan orang-orang yang hanya tahu sebagian saja dari suatu hal, tanpa mengetahui inti/ makna sebenarnya dari hal tersebut.

Notes:
Semoga saja Bangsa Indonesia tidak dipimpin oleh manusia-manusia semacam “Orang Buta” ini…..

image hosting file


亡羊补牢 Wang Yang Bu Lao




从前有一个人养了许多羊,有一天,他的羊圈破乐一个口子, 没有引起他的注意.过了一两天他才发现少了几只羊. 一发现,他就觉得后悔得不得了.他的朋友劝他说: “羊已经失丢了, 现在把羊圈赶快改修起来不算晚啊!”

“亡羊补牢” 这个成语表示: 在收到损失以后, 如果及时想办法补求, 可以避免更大的损失.

Mending the sheepfold after the sheep have been stolen

A man who raised sheep once noticed there was a hole in the walls of his sheepfold. But he neglected to repair it. A few days later, several sheep were missing. His friend advised him: "It is not too late to mend the sheepfold."

"Wang Yang Bu Lao" or "Mending the sheepfold after the sheep have been stolen" advises us that even though we have suffer a loss, it is never too late to take steps to prevent further losses.

Wang Yang Bu Lao

Dahulu kala ada seorang peternak domba yang mempunyai banyak domba ternak. Suatu ketika, di kandang dombanya terdapat sebuah lubang, tapi dia tidak meperhatikannya. Setelah beberapa hari, dia mulai menyadari ada beberapa ekor domba yang hilang. Peternak itu sangat menyesal. Temannya yang mengetahui hal itu menasihatinya: "Domba-domba itu sudah hilang, Sekarang kau betulkan saja lubang itu. Masih belum terlambat koq!"

"Wang Yang Bu Lao" dalam arti harifiah berarti: Setelah kehilangan kambing, langsung betulin kandang. Peribahasa itu menyatakan: kalau ada sesuatu masalah sekecil apapun, selesaikan saat itu juga. Jangan tunggu masalah berkembang dulu sampai menjadi lebih berat dan kompleks, baru kita mulai mengatasinya.


layout for myspace


Friday, February 2, 2007

Preface


Peribahasa Cina adalah salah satu tahap dalam mempelajari Bahasa Mandarin secara menyeluruh. Peribahasa ini merupakan tahap yang sulit karena harus banyak mendengarkan, mengingat, dan mempraktekkan.

Blog ini mencoba membantu untuk memperkenalkan beberapa peribahasa Cina yang banyak dipakai berserta cerita di balik peribahasa tersebut. Setiap peribahasa akan dibahas dengan huruf Mandarin, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

Selamat menikmati dan merenungi kehidupan...
祝 你 好 运 !

Wen Guang

Chinesse Idiom is one of the hardest steps in mastering Chinese because you need to listen alot, remember them, and also practise them orally and in written.

This blog is trying to introduce some of the chinesse idioms and proverbs. These idioms and proverbs have been chosen for their frequency of use, practical value, and expressiveness. Each one is accompanied by an English and Indonesia translation.

Let us enjoy and start the soul journey...
祝 你 好 运 !

WEN GUANG
Image hosting