Wednesday, June 13, 2007

后生可畏 Hou Sheng Ke Wei


Now i'm understand


子在游历各国的时候,碰见了个三小孩儿.有两个正在玩耍,另一个小孩却站在旁边.孔子觉得奇怪,就问站着的小孩子为什么不和大家一起玩.

小孩回答:"激烈的打闹可能伤害人的性命,拉拉扯扯的玩耍也会伤人的身体,健康再说也撕破了衣服,也有什么好处?所以我不愿意和他们玩.这有什么可奇怪呢?"

过了一会儿,那个小孩儿,在路边用泥土堆成一座城堡.自己坐在里面,好久不出来.也不给准备动身的孔子让路.这时孔子由不得又问他:"你坐在里面,为什么不避让车子?"

"我只听说车子要绕城走,没有听说过城堡要避让车子的!"孩子说.

孔子很惊讶,觉得这么小的孩子,竟如此聪慧,能言善辩,于是赞叹地说:"太了不起,你这么小的年纪,懂得的事理真不少呀!"

小孩子却回答说:"我听人说,鱼生下来, 三天就会游泳, 兔子生下来,三天就能在地理跑, 马生下来,三天就能跟着母马行走. 这些都是自然的事儿. 有什么大小可言呢?"

孔子佩服这孩子知识渊博,他说:"好啊, 我现在才知道少年人实在了不起呀!"

现在我们用"后生可畏" 形容年轻人很有可能超过前人.
Why you don't play with them?


The Younger Generation Possibly Surpass The Older Generation

When Konfuzi was travelling around China, he met 3 children. One of them was watching the two kids playing together. Kongfuzi felt this was so strange, then asked the boy,"Young Man, why you don't want to play with them?"

The boy answered,"They play too fiercely dan noisy. They pull and drag each other, it will be easily to hurt each other, or get injured. What is the fun of that? So i don't play with them. What's wrong with that?"

After a while, The boy builta sand castle in the street. And then, he put himself inside the castle. He has been staying there for a long time, and did not move aside to give Kongfuzi a way when Kongfuzi was gonna leave the place. Kongfuzi then asked him again,"Young lad, why dont you move your castle to give our cart a way?"

The boy just smiled and said,"I just know the cart must go through the city(caste), not the castle must step aside to give a way for the cart."

Kongfuzi was very suprised with the answer. He assumed the boy was too smart for his ages. He also had a marvelous debate skill. Kongfuzi once again said," Amazing...you are you young, but has sucah great talent and wisdom."

"I heard, a newborn fish baby can swim just within 3 days, the newborn rabbit can rum within 3 days, the newborn horse can run together with his mom within 3 days. This is a nature fact and logic. Why you are so surprise?"

Kongfuzi then gave a compliment to the boy, said,"I'm now understand. Young generations are really skillful and deserves respect."

Now we used "Hou Sheng Ke Wei" this proverbs to describe the younger generations could beat/surpass the older generations. Would you think so?


I can swim within 3 days


Hou Sheng Ke Wei


Ketika Kongfuzi sedang berjalan-jalan mengelilingi China, dia bertemu dengan 3 orang anak. Dua anak yang lain sedang bermain dengan riangnya, sedangkan satu anak yang lain hanya memandangi mereka. Kongfu Zi merasa hal ini sangat aneh, lalu bertanya padanya kenapa dia tidak bermain bersama.

Jawab sang anak," Bermain terlalu asyik bisa merusak baju dan melukai diri sendiri. Apa bagusnya sich? Jadi aku tidak mau bermain bersama. Apa anehnya dengan hal ini?"

Lewat beberapa waktu, sang anak membangun istana pasir di jalana dari tanah disekitarnya. Lalu dirinya masuk ke dalam istana yang dibangunnya. Dia bahkan tetap di dalamnya dan tidak menghiraukan istananya menghalangi jalan kereta Kongfuzi yang hendak berangkat. Lalu Kongfu Zi menghampiri sang anak, berkata,"Kenapa kamu tidak meminggirkan istanamu untuk memberi jalan bagi kereta kudaku?"

"Saya hanya pernah tahu kereta kuda harus masuk melalui kota benteng, tidak pernah tahu benteng harus menghindar untuk memberi jalan bagi kereta kuda!"

Kongfu Zi sangat kaget mendengar jawaban sang anak. Dia mengagumi kedalaman pemahaman dan kemampuan debatnya yang luar biasa. Lalu, dia berkata," Hai anak muda, Tak disangka umurmu masih muda, tetapi ilmumu sangatlah dalam."

Sang anak kemudian berdiri dan berkata, " Terima kasih guru. Tetapi saya dengar, ikan begitu dilahirkan, 3 hari kemudian bisa langsung berenang. Kelinci begitu dilahirkan, 3 hari kemudian bisa langsung berlari di rerumputan. kuda begitu dilahirkan, 3 hari kemudian bisa langsung berlari di samping induknya. Ini semua adalah hal yang alami. Kenapa dibesar-besarkan?"

Kongfu Zi mengagumi pengetahuan sang anak yang begitu mendalam, seraya berkata," Baiklah, sekarang saya mengerti. Kemampuan generasi muda tidak bisa disepelekan."

Sekarang kita menggunakan "Hou Sheng Ke Wei" untuk menggambarkan generasi muda sangat mungkin

NOTES:
Pertama kali belajar peribahasa Hou Sheng Ke Wei ini, saya sedang belajar di Xiamen, CHina. Dengan mata kepala sendiri, melihat betapa banyak generasi muda di China belajar mati-matian untuk masa depannya. Karena China menganut sistem satu anak, maka semua harapan si orang tua ada di pundaknya. Beda dengan anak kuliahan di Jakarta, selepas kelas, banyak mahasiswa-mahasiswi China tinggal di dalam kelas untuk mereview pelajaran yang didapat. Akhir pekan pun, banyak orang dalam kelas maupun perpustakaan untuk belajar. Terus terang, saya kagum dengan semangat belajar mereka yang luar biasa.

Saya bukannya pesimis. Tapi menjumpai banyak anak-anak kecil negara kita menjadi fakir miskin di jalanan. Pendidikan semakin hari semakin mahal, dan dengan kualitas yang bukan semakin baik. Semangat konsumerisme generasi muda jauh lebih terlihat daripada semangat belajar mereka. Saya ragu apakah generasi muda Indonesia dapat bersaing dengan orang-orang dari negara lain dengan kondisi seperti ini? Semoga keraguan saya hanyalah keraguan semata.

Pepatah ini jugalah kritik pribadi bagi kita masing-masing untuk semakin memperlengkapi diri menghadapi persaingan di kemudian hari. Jangan kira dirimu paling berilmu, belajarlah selalu. Waspadailah pada generasi yang akan datang yang mungkin dengan skill yang lebih baik.


Thursday, June 7, 2007

巧诈不如拙诚 Qiao Zha Bu Ru Zhuo Cheng


Skillfull is important but...


Di jaman negara berperang, terdapatlah dua negara yang saling bermusuhan, yaitu Wei dan Zhong Shan. Suatu saat , Pasukan Wei mengepung sebuah kota benteng di Zhong Shan. Pasukan Wei saat itu dipimpin Jenderal Yue Yang. Suatu saat, pasukan Zhong Shan berhasil menyandera anak Sang Jenderal dan bahkan membunuhnya dan membuat sop dari dagingnya. Lalu sup diantarkan ke hadapan Sang Jenderal.

Sang Jenderal sesaat tertunduk sedih. Kemudian mengambil mangkuk sup itu sambil meminumnya. Lalu ia berkata, " Setelah aku menghabiskan sup ini, kita akan membantai Zhong Shan."

Keberanian Yue Yang terdengar sampai ke pusat istana Wei. Raja Wei berkata pada penasihatnya, "Luar biasa!! Yue Yang memakan daging anaknya sendiri demi diriku." Tetapi penasihatnya dengan tersenyum berkata," Jika ia bisa memakan daging anaknya sendiri, daging siapa pun juga dia bisa makan. Bukankah begitu Baginda?" Sang Raja tertegun mendengar pernyataan si penasihat.

Ketika Yue Yang kembali dari perang dengan kemenangan, Raja Wei memberinya hadiah tetapi Yue Yang selalu diawasi dan dicurigai oleh Sang Raja.
Don't eat me please!

Di tempat lain di negara Lu, terdapatlah seorang bangsawan bernama Meng Sun. Ketika dia sedang keluar berburu, ia berhasil memanah seekor anak rusa. Lalu ia berkata kepada salah satu hambanya, " Qin Xiba, Kamu pergi dan ambillah anak rusa yang kupanah tadi lalu bawalah ke istana. Hari ini kita akan pesta daging rusa." "Baik, tuanku." kata Qin Xiba.

Tetapi ketika Qin Xiba membawa sang anak rusa ke istana, ia menyadari ada seekor rusa betina yang terus mengikuti keretanya. Dia langsung menyadari bahwa rusa itu adalah induk dari anak rusa yang sedang dibawanya. Qin Xiba tidak tega melihatnya dan segera melepaskan si anak rusa kembali ke pangkuan induknya.

Setibanya di istana, Bangsawan Meng Sun segera menghampiri Qin Xiba sambil bertanya," Mana anak rusa itu?" Qin Xiba dengan terbata-bata berkata," Ma..maaf, baginda. Tadi ada induk rusa yang mengikuti kereta kami. Saya tidak tega dan akhirnya melepaskan anak rusa tadi. Mohon beribu maaf, Baginda." Mendengar jawaban Xiba, Meng Sun amat marah. Dengan keras ia berkata, " Berani-beraninya kau tidak mematuhi perintahku!! Kamu tidak takut pada amarahku?" Akhirnya, Meng Sun memecat dan mengusir Xiba.


Would he have the heart to lead my son to harm?

Tiga bulan kemudian, Meng Sun kembali memanggil Xiba. Sang Bangsawan lalu menyuruh Xiba menjadi pengajar pribadi anaknya. Penasihat Meng Sun melihat hal ini menjadi bertanya-tanya. Dia bertanya pada Meng Sun, " Mohon maaf atas kelancangan hamba. Tapi sebelumnya anda menghukum Xiba atas ketidakpatuhannya, mengapa sekarang tiba-tiba anda mengundang dia kembali bahkan mengangkatnya menjadi pengajar pribadi Putra Anda?" Sambil tersenyum, dia berkata," Xiba tidak punya hati untuk membawa anak rusa ke dalam bahaya. Bukankah dia juga tidak punya hati untuk membiarkan atau mengajarkan anakku sesuatau yang berbahaya atau membahayakan dirinya?"

NOTES:
Di China ada suatu pepatah:" Skilled cunning is not as good as foolish sincerity"(巧诈不如拙诚)atau "Ketrampilan sehebat apa pun tidak sebaik ketulusan hati yang paling rendah" atau singkat kata "Ketulusan lebih baik dari pada ketrampilan/skill." Yue Yang, Sang Jenderal Wei, memang sukses, tapi dia menuai kecurigaan. Sebaliknya, Qin Xiba, sang pelayan, memang dihukum, tapi dia menuai kepercayaan.

Cerita ini mempunyai suatu pesan yang dalam, yaitu ketulusan jauh lebih penting dari ketrampilan sehebat apa pun. Jika kau mempunyai teman, pilihlah yang memiliki ketulusan hati, bukan keahlian. Jika kamu memilih pemimpin, pilihlah yang punya hati bagi rakyatnya, bukan yang mempunyai harta banyak atau kemampuan berbicara yang luar biasa. Jika kau mencari bawahan, carilah yang mempunyai ketulusan dan kejujuran, jangan cari yang hanya bermodalkan ketrampilan tinggi tapi sifat yang buruk. Saya rasa, Indonesia tidak pernah kekurangan pemimpin yang berskill tinggi dan berwibawa, tapi Indonesia kekurangan pemimpin yang memiliki hati bagi bangsanya sendiri.