Monday, July 14, 2008

半途而废
Ban Tu Er Fei



国时, 有个人叫乐羊,出远门拜师求学.过了一年他就回家了.正在织布的妻子见他突然回来了,就问他缘故. 他回答说: “在外一年见不到你,十分想念, 只是回来看看你,没有别的事.”

妻子听了非常生气,拿起剪刀,剪断了布机上的丝线,说:”我用织布机织布,要靠丝线一根根地织累,才能织成寸, 织成丈, 最后织成整匹布.现在我剪断了它., 就前功尽弃,以前所用的功夫都白废了. 你在外求学,知识也靠日积月累,如果半途而废,同这织布机上剪断的丝线又有什么两样呢?”

乐羊听了妻子的话感到很惭愧,于是重新外出求学,一去就是七年,直到学业完成才回家.

现在我们用”半途而废”这个成语来比喻 事情还没做完就停止了.

人生也是一条路径. 我们不能因为砰钉子而放弃, 别老垂头丧气,我们还能到另个事情. 痛苦,失败和挫折是人生必须经历的阶段,好让你知道自己为何失败. 受挫一次,对生活的理解加深一层; 失败一次,对人生的领悟便增添一级; 磨难一次,对成功的内涵便透彻一遍. 从这个意义上说: 想获得成功和幸福,想过得快乐和充实,首先就得真正领悟失败,挫折和痛苦.


有这么一个人,他的人生简历如下:
1. 22岁,生意失败;
2. 23岁,竞选州议员失败;
3. 24岁,生意再次失败;
4. 25岁,当选州议员;
5. 26岁, 情人去世;
6. 27岁, 精神崩溃;
7. 29岁, 竞选州长失败;
8. 34岁, 竞选国会议员失败;
9. 37岁,当选国会议员;
10. 46岁, 竞选参议员失败;
11. 47岁, 竞选副总统失败;
12. 49岁,竞选参议员再次失败;
13. 51岁, 当选美国总统.

这个人是Abraham Lincoln, 就是美国历史上最伟大的总统,经历了无数次的重大失败,终于在最后一次获得成功. 什么叫成功者? 成功者不过是爬起来比到下去多一次, 失败而再站起来. 这就是成功者与失败者的最大区别.


Leave something unfinished




In warring state period, there was a man called Le Yang, he was going out for studying. But after one year, he returned home to meet his wife. When his wife was knitting, he appeared in the house. His wife asked why he was here. Le Yang answered: “in faraway one year without you was so miserable, I am missing you so much. So I decide to go home just for seeing you, No other reason.”

When his wife listened to this answer, she was very upset, and cut down her cotton cloth work piece, and with high voice said: “I am using this knitting machine to knit cloth. One string by one string knit it in, so it can became a piece of cloth. Now I just cut it into two pieces, wasting out my hard work. Just like your study. You must study knowledge one by one. If you give up like this, you are as same as this piece of cloth, don’t you?

After hearing his wife’s wise advise, Le Yang felt very shame, and then went back to continue his study again until 7 years. After he finished his study, he proudly went home.

Our life is also a journey. Don’t give up because of problem or difficulties, we still can do a lot but give up. Pain, suffering, failure, and frustration are the phases that we have to face on. Frustrate once, you will have more understanding about life, fail once, you can learn and realize something about human life, suffering, you can understand more about the meaning of success. From this statement, we can learn that: If you want to be success and prosperous, you must face and learning to handle problems, failure, and frustration.


Just like below resume::
1. At the age of 22, Business failed;
2. At the age of 23, Failed on Provincial Parliament member election;
3. At the age of 24, Business failed again;
4. At the age of 25, Elected as member of Provincial Parliament;
5. At the age of 26, His lover died;
6. At the age of 27, Frustration, Depress;
7. At the age of 29, Failed on Provincial Parliament Head election;
8. At the age of 34, Failed on National Parliament Member election;
9. At the age of 37, Elected as National Parliament Member;
10. At the age of 46, Failed on Committee Member election;
11. At the age of 47, Failed on Vice President election;
12. At the age of 49, Failed again Committee Member election;
13. At the age of 51, Elected as President of United States..

The man is Abraham Lincoln, one of the best Presidents in America History. He has faced so many failures, but finally reached success. What is success? The success person is just climbing up from failure hole and climbs for higher success, fail and fight again. This is successful and unsuccessful big difference.


Ban Tu Er Fei


Di jaman Negara-negara berperang, terdapat seorang bernama Le Yang, dia pergi keluar merantau untuk mencari ilmu. Setahun kemudian, dia pun kembali. Istrinya yang tengah memintal begitu melihatnya seraya bertanya dengan penuh keheranan mengenai alasan kepulangannya. Le Yang pun menjawab: “Di luar sana setahun tidak berjumpa denganmu sangat menderita, aku mau pulang melihatmu, tidak ada alasan lain kok.”

Mendengar jawaban ini, Sang istri amatlah marah, diambilnya gunting dan diguntinglah kain yang tengah dipintalnya, dan setelah itu berkata:” Aku memintal dengan mesin pintal ini, harus selembar demi selembar benang dipintal dengan susah payah, baru bisa menjadi sebuah kain. Sekarang aku sudah menguntingnya, sama saja menyia-yiakan hasil kerja kerasku selama ini. Demikian pula kamu. Merantau study di luar juga harus mengumpulkan ilmu sedikit demi sedikit. Kalo menyerah di tengah jalan, apa bedanya dengan , kain yang kupintal dan kugunting hingga putus ini?

Le Yang mendengar perkataan Sang istri, sangatlah malu,. Oleh karena itu, segera pergi kembali untuk study hingga 7 tahun lamanya. Kali ini ia kembali tidak dengan tangan kosong, melainkan sambil membawa ilmu-ilmu yang telah ia berhasil kuasai.

Sekarang kita menggunakan idiom ”半途而废 Ban Tu Er Fei” untuk menggambarkan Suatu hal yang belum berhasil diselesaikan tetapi berhenti begitu saja.



NOTES:
Kehidupan manusia jugalah perjalanan, jangan karena berjumpa kesulitan lalu putus asa, banyak hal yang masih bisa kita lakukan selain berputus asa dan menyerah. Kesulitan, kegagalan, dan frustasi adalah bagian dari perjalanan hidup kita, sebaiknya kita secara seksama mempelajari kenapa kita bisa terkena kegagalan dibanding sekedar menangisi kegagalan.

Frustasi satu kali, maka semakin dalam pula kau memahami arti kehidupan. Gagal satu kali, maka semakin tinggi pemahaman akan kehidupan. Mendapat kesulitan sekali, maka sekali lagi pula kamu belajar apa arti dari kesuksesan.
Dari sini kita bisa belajar: mau memperoleh keberhasilan dan kebahagian, pertama-tama harus melewati dan mengatasi kesulitan, kegagalan, dan rasa frustasi.
Berikut ini adalah resume dari seseorang yang menghadapi begitu banyak kegagalan:
1. Usia 22 tahun, Bisnis gagal;
2. Usia 23 tahun , Pemilihan anggota DPRD gagal;
3. Usia 24 tahun , Bisnis gagal lagi;
4. Usia 25 tahun , Terpilih jadi anggota DPRD;
5. Usia 26 tahun , Sang kekasih meninggal;
6. Usia 27 tahun , Semangat dan jiwanya terpuruk;
7. Usia 29 tahun , Pemilihan Ketua DPRD gagal;
8. Usia 34 tahun , Pemilihan anggota DPR gagal;
9. Usia 37 tahun , Terpilih jadi anggota DPR;
10. Usia 46 tahun , Pemilihan anggota Komisi khusus gagal;
11. Usia 47 tahun , Pemilihan sebagai Wapres gagal;
12. Usia 49 tahun , Pemilihan anggota Komisi khusus kembali gagal;
13. Usia 51 tahun , Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat..

Orang ini adalah Abraham Lincoln, salah satu presiden terbaik dalam sejarah Amerika Serikat. Beliau juga mengalami begitu banyak kegagalan besar,tapi pada akhirnya memperoleh kesuksesan. Siapa yang dapat dibilang sukses? Orang sukses adalah orang yang bisa memanjat kembali dari lubang kegagalan untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi, gagal tapi bangkit lagi. Ini adalah perbedaan antara orang yang gagal dan orang yang sukses.

Ini adalah kisah pribadi teman saya di UI yang bernama Abraham Sipayung. Dia adalah teman sekos sekaligus teman satu kelas saya. Semester pertamanya di UI dilalui dengan kegagalan. Nilai-nilainya tidak bisa dibilang menggembirakan. Saat mengetahui kegagalannya, dia pun terlihat kecewa dan frustasi.Tapi di semester berikutnya, saya malah melihat semangat membara di matanya, semangat ingin keluar dari lubang kegagalan. Setiap hari dilaluinya dengan belajar dan belajar, kadang kala hingga larut malam. Saya dengan mata kepala saya sendiri melihat dan mengagumi semangatnya yang luar biasa.



Semester demi semester dilaluinya dengan semangat berjuang yang tiada habisnya. Sampai akhirnya UI menghargainya beasiswa ke Taiwan selama satu tahun sebagai ganjaran atas semangat juangnya untuk maju. Saat ini Abraham terus melanjutkan study S2 ke Taiwan, juga dengan beasiswa. Saya sebagai saksi dari kegagalan dan kebangkitannya juga sedikit banyak belajar satu hal: kegagalan justru melecutnya menjadi seorang pemenang. Andaikata tidak ada kegagalan di awal studynya, mungkin Abraham tidak bisa seperti saat ini.

Teman-teman semua, bilakala di kehidupan kita menemui sebuah kegagalan, hanya ada 2 jalan yang bisa kita pilih. Menyesali diri dan mundur alias Ban Tu Er Fei atau bangkit dan bangkit lagi seperti teladan 2 orang Abraham yang di atas? Seperti kata sebuah iklan shampoo di TV: Perlu berapa Abraham untuk menyakinkan kamu bahwa kegagalan sebenarnya awal dari kemajuan asalkan kita mau belajar dari kesalahan kita?

Akhir kata, Selamat berjuang dan majulah Indonesia.



Thursday, July 3, 2008

言必信, 行必果
Yan Bi Xin, Xing Bi Guo

Be careful with your promise


人必须要踏实和守信.首先要做到实事求是, 量力而为, 不要夸夸其谈, 轻易许诺, 一旦承诺了就要义无反顾, 一心一意地去完成, 不要半途而废, 不了了之. 这样做事才会成功,就能得到别人的信任和尊重.
我们用 “言必信, 行必果”这个美德格言来比喻说话要有信用,做事要讲实际.



Keep your words, and Doing everything until the end


In our life, we must be honest and keep our words. First, we must tell everything based on the fact, you must can estimate your own strength or ability, don’t be indulge in exaggeration, easily make promise. Second, when you have made your promise, you must finish it without hesitation as if there are no turns back, you must do it seriously until finished, don’t give up and leave it unfinished, and don’t end it without any result. Finally, if you can do all these, you will be success, because you can be trusted by everyone and get they respect.
Finish all of your tasks!


Yan Bi Xin, Xing Bi Guo



Yan bi xin berarti ucapan harus bisa dipercaya, "Xing bi guo" berarti pekerjaan harus dilakukan sampai akhir. Secara umum berarti: kita harus bisa memegang janji, dan harus melaksanakannya sampai akhir.
Dalam kehidupan, kita harus belajar untuk jujur dan memegang janji kita. Pertama-tama kita harus bicara apa adanya, sesuai dengan kemampuan kita, jangan banyak bicara omong kosong, dengan mudah berjanji janji muluk. Ketika kita sudah berjanji, maka tidak ada pilihan lain. Kita harus dengan segenap hati menyelesaikannya, jangan berhenti di tengah jalan, dan menyelesaikannya tanpa hasil apa-apa. Bila kita bisa berprinsip dan melakukannya dalam kehidupan, baru kita dapat berhasil, karena kita bisa dipercaya orang lain dan mendapat respek dari mereka.


NOTES:
Kemarin saya mengunjungi Pesta Buku di Istora Senayan, dan membeli buku 18 Wisdom and Success karya Andrie Wongso, SDTT TBS. Dalam buku tersebut, motivator no 1 Indonesia itu mengatakan: "Kejujuran pasti berbuah manis. Walaupun kita hidup tidak berkelimpahan, namun dengan kejujuran, hidup kita akan bebas dari perasaan was-was, takut, dan cemas, sehingga kita dapat menikmati kehidupan dengan tentram, damai, dan bahagia."
Banyak orang bilang untuk menjadi sukses kita tidak boleh terlalu jujur, harus bisa berbohong dikit-dikit. Benarkah prinsip ini? Entahlah, tapi saya lebih percaya justru dengan kejujuran, kita lebih bisa menggapai keberhasilan. "Yan Bi Xin" atau dalam Bahasa Indonesianya: "Janji adalah Hutang" adalah kuncinya. Bila kita bisa menjaga kejujuran, orang lain tidak akan mempertanyakan integritas kita dan akan lebih percaya kepada kita. Oleh karena itu, hati-hati dengan perkataanmu. Jangan katakan atau janjikan bila tidak bisa kau lakukan.
Selain itu, seperti kata Pak Andrie Wongso, kejujuran juga membuat kita bebas dari rasa cemas dan was-was akibat takut ketahuan kebohonganmu. Hidup pun lebih bermakna dengan kejujuran.

Keep your words!


Tapi itu saja tidak cukup. Jangan lupakan "Xing bi guo" atau "kerjakan sampai akhir". Bila kita sudah mengatakan akan selesaikan, maka selesaikan apa pun yang terjadi. Sebaliknya, bila kita bilang tidak akan melakukannya, kita juga tidak akan melakukannya sampai akhir pun. Dengan demikian, orang lain bisa melihat integritas dan profesionalitas kita dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, ada bonus perasaan puas dan lega bila kita bisa menyelesaikan pekerjaan kita dengan sempurna.
Ada baiknya, kita melihat "teladan" dari para pimpinan Indonesia saat ini, khususnya para wakil Rakyat DPR. Seperti kita ketahui, Bulyan Royan, anggota Komisi Perhubungan DPR dari Fraksi Partai Bintang Reformasi, pada 30 Juli 2008 lalu ditangkap di pintu barat Plaza Senayan dengan barang bukti Rp 684 juta, terbagi dalam 2 mata uang, $US60,000 dan 5,500 Euro. Beliau ditangkap setelah menerima transfer di sebuah money changer mal mewah itu.
Kita perlu memberikan kredit pada KPK yang telah membongkar kebobrokan "Dewan terhormat" ini. Merekalah yang menjadi salah satu harapan kita akan masa depan Indonesia yang lebih baik dan bebas korupsi. Khalayak,termasuk saya, sudah muak akan tingkah laku anggota Dewan kita. Mereka digaji amat tinggi sekitar Rp 50 juta per bulan. Ini belum termasuk penghasilan tambahan seperti uang kehadiran rapat.(Koran Tempo, 2 Juli 2008) Tetapi akhir-akhir ini, mereka lebih sering masuk koran karena "aksi-aksi" di luar sidang, seperti foto-foto mesra, atau aksi korupsi ratusan juta.




Bulyan Royan



Dalam Koran Tempo edisi 2 Juli 2008, Redaksi dengan sedikit menyindir menulis suatu artikel dengan judul "Janji Seorang Bulyan Royan". Pada awal kariernya sebagai politkus di Senayan, Royan dengan gagah berjanji:"Saya ingin memperjuangkan kebenaran dalam segala aspek." Namun ternyata, Senin sore kemarin beliau tertangkap tangan menerima suap untuk pembelian 20 unit kapal patroli Derjen Perhubungan Laut. Dalam hati kecil saya, sempat terpikir, mungkin maksud beliau meperjuangkan bukan "kebenaran", tapi "kebetulan" dalam segala aspek; kebetulan jadi anggota dewan, musti cari komisi sebanyak-banyaknya di segala aspek; kebetulan jadi penguasa, korup sebanyak-banyaknya di segala bidang. Ha..ha..ha!
Dari sini kita juga bisa mengetahui nilai janji seorang Bulyan Royan. Apakah nilai janji kita lebih baik dari Bang Royan? Ataukah lebih parah? Maukah kita memperbaikinya? Ataukah kita masih bersikukuh kebohongan itu mutlak dan janji itu hanyalah kata-kata pemanis belaka? Bagaimana juga dengan integritas kita untuk menyelesaikan segala tugas dan janji sampai akhir?
Akhir kata, Selamat berjuang dan jayalah Indonesia….









Wednesday, July 2, 2008

差若豪厘,缪以千里
Cha Ruo Hao Li, Miu Yi Qian Li


有的大错误都是由小错误开始的, 所有的大灾难都是由小隐患引起的.小毛病往往容易忽视, 也相对容易纠正, 所以我们必须时刻保持警惕, 及时察觉和及时改正. 豪厘: 比喻极小,缪: 差错.
现在我们以这个句子来比喻: 开始差一点点, 以后 就会发展成天大的错误.




Small mistake leads to big mistake


All of the big troubles in this world began from the small mistake; all of disasters in the world came from small hidden trouble. We can easily neglect small problem, the one that we can easily correct it, so we must always keep alert, always be on guard against possible danger or erroneous tendencies, whenever find the problem, try to solve and correct it right away. Now we use “ Cha Ruo Hao Li, Miu Yi Qian Li” or “Small mistake leads to big mistake” to remind us that problem can be bigger if we don’t solve it right away.






Cha Ruo Hao Li, MIu Yi Qian Li



Semua masalah di dunia ini berawal dari kesalahan yang kecil; semua bencana dan tragedi di dunia ini juga berawal dari masalah kecil yang ecek-ecek. Kita dapat dengan mudah menyepelekan masalah kecil, masalah yang sebenarnya masih dapat diatasi dengan mudah. Jadi, kita harus selalu waspada terhadap hal-hal yang kecil yang bertendensi menjadi masalah besar, setiap kali kita menemukan masalah kecil, selalu segera tangani dan perbaiki. Sekarang kita menggunakan “ Cha Ruo Hao Li, Miu Yi Qian Li” untuk menggambarkan bahwa masalah yang kecil pada awalnya, di kemudian hari bisa menjadi masalah besar dan serius.

NOTES:
Di pabrik PT Komatsu Undercarriage Indonesia, para leader setiap pagi berbicara di depan para pegawai untuk mengingatkan dua hal: Safety dan Quality. Untuk dapat mencapai standar safety dan quality, hanya satu hal yang diperlukan: waspada. Bila ada benda kerja yang crack sekecil apa pun, segera lapor ke leader. Sebelum mengoperasikan mesin produksi, cek dulu apakah mesin normal. Bagi Komatsu, masalah produksi harus ditangani seawal mungkin. Tidak ada masalah yang terlalu sepele buat leader. Masalah kecil adalah indikasi masalah besar. Mereka tidak menunggu sampai masalah sudah menjadi besar, baru problem solving. Satu kata: “Luar Biasa!”



Andaikata kita bisa meniru teladan manajemen Komatsu dalam kehidupan sehari-hari, kita juga bisa menjadi luar biasa. Tidak ada masalah kecil bagi kita, semua masalah adalah penting.
Bagaimana dengan manajemen Negara Indonesia? Pemerintahan yang dikelola orang-orang no 1 Indonesia? Dari begitu banyak masalah yang sudah terjadi di Indonesia, apakah kita pernah belajar untuk kapok? Apakah kita masih bebal dengan menganggap remeh masalah-masalah kecil? Atau karena terlalu banyak masalah di Indonesia, kita malah juga menganggap remeh masalah-masalah yang besar?

Sebagai contoh kasus krisis listrik di Pulau Jawa akhir-akhir ini. Krisis listrik ini terjadi karena sejumlah pembangkit listrik tidak beroperasi, baik akibat rusak atau kekurangan bahan baker. Padahal, bila berfungsi normal, pembangkit di Jawa-Bali saja mampu memasok 20.000 megawatt listrik. Ini lebih besar daripada pemakaian listrik pada beban puncak, yang berkisar 16.000 megawatt(Koran Tempo 1 Juli 2008).

Alih-alih mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki “ketinggalannya”, PLN malah berencana melakukan audit pada konsumen listrik di Jakarta, khususnya gedung-gedung perkantoran. Audit ini dilakukan untuk mengetahui apakah listrik sudah digunakan dengan benar.




Logika ini sulit diterima. Pertama, Hubungan PLN dan pelanggan adalah hubungan jual-beli. Ini sama saja ada pembeli membeli barang ditoko, lalu tiba-tiba barang yang sudah dibeli itu diperiksa apakah dimanfaatkan dengan baik. Sungguh aneh.
Kedua, Pelanggan listrik terkena ketentuan daya maksimal saat beban puncak. Tarif ini lebih mahal daripada tariff normal. Artinya sebetulnya pelanggan sudah “dihukum” bila mereka terlalu boros.
Ketiga, ketimbang melakukan audit kepada pelanggan yang pastinya memakan biaya besar, lebih baik PLN mengaudit kinerjanya. Audit tak hanya dari sisi perhitungan biaya produksi dan harga jual listrik, tapi juga pada kemampuan pembangkit listrik ada. Dengan ini bisa mencegah terjadinya krisis listrik di masa mendatang.

Akhir kata, semoga bangsa Indonesia terus memperhatikan kesalahan-kesalahan kecil dan segera menanggulanginya selagi sempat, untuk mencegah terjadinya krisis di segala bidang. Jayalah Indonesia.