失之东隅,收之桑隅
Shi Zhi Dong Yu, Shou Zhi Sang Yu
When The Emperor heard the story, he called Ma Yi to come to his palace and gave him a honoured medal. Emperor also appraised Mayi with this words: "Losing Dongyu, but Get Sangyu".
Dongyu means The east part where the sun rises. Sangyu means The west part where the sun sets. It means Suffered losing but as quickly as possible stand up and fix them up.
Sepulangnya dia di kamp pusat, dia segera mengakui kekurangannya, mempelajari taktik perang untuk memperbaiki kesalahannya, dan merencanakan taktik baru yang lebih sempurna.
Akhirnya, Jiao Ma Yu berhasil mengalahkan Chi Mei dengan telak.
Kaisar yang mendengar kabar tersebut segera mencatat kisahnya dalam buku kerajaan. Dalam catatan itu, Kaisar memuji teladan Jiao Ma Yi dengan kalimat: “失之东隅,收之桑隅”(Shi Zhi Dong Yu, Shou Zhi Sangyu), artinya kira-kira kehilangan matahari terbit, tapi masih bisa mendapat matahari terbenam; Walau kalah pada awalnya, tapi pada akhirnya mendapat kemenangan.
Sekarang kita menggunakan idiom ini untuk menggambarkan seseorang yang setelah menderita kegagalan, segera memperbaiki dirinya kembali, dan bangkit kembali.
NOTES:
Ada idiom mengatakan: "yang penting adalah berapa kali kau bangkit dari kegagalan, bukan berapa kali kau jatuh". Idiom Shi Zhi DongYu, Shou Zhi Sangyu ini mengangkat tips cara-cara menghadapi kegagalan berdasarkan kisah Jiao Ma Yi, yaitu:
1. Sadari dulu bahwa kita salah,
2. Pikirkan cara memperbaiki kesalahan kita,
3. Action
Dengan tips inilah Jenderal Ma Yi bisa bangkit dan menghabisi Chi Mei musuh bebuyutannya.
Hari Senin pagi tanggal 16 Juni 2008, Ceko secara mengejutkan dihabisi turki dengan skor 3-2. Dalam pertandingan dramatis itu, Ceko sempat memimpin 2-1 hingga menit ke 87, tapi kemudian dibalas 2 gol beruntun di menit 87 dan 89 oleh striker dan kapten Turki Nihat Kahveci. Peter Cezh, GK Ceko, dengan berani mengakui kesalahannya. Salah satu kiper terbaik dunia itu berkata: "Saat anda membuat kesalahan, Anda harus mengakuinya. Ini semua kesalahan saya, dan akibatnya kami(Timnas Ceko) harus tersisih."( TopSkor edisi Selasa, 17 Juni 2008) Kata-kata Peter Cezh ini menyadarkan saya bahwa kiper Chelsea ini sedang menuju transisi untuk menjadi lebih baik lagi. Mungkin saat ini Peter menjadi kambing hitam kegagalan Ceko di Euro Cup 2008, tapi suatu saat di kemudian hari Peter akan memperbaiki performancenya dan pasti akan menjadi pahlawan bagi bangsanya.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah kita masing-masing pribadi bisa mencontoh teladan Jiao Ma Yi atau Peter Cezh? Atau kita mau meniru mental pejabat Indonesia, atau sebut saja sebagai contoh: Nurdin Halid, sang ketum PSSI yang sedang berada di balik jeruji besi sekalipun tetap bersikukuh memegang jabatannya, dan tidak rela mundur?
Akhir kata, Jayalah Indonesia.
2. Pikirkan cara memperbaiki kesalahan kita,
3. Action
Dengan tips inilah Jenderal Ma Yi bisa bangkit dan menghabisi Chi Mei musuh bebuyutannya.
Hari Senin pagi tanggal 16 Juni 2008, Ceko secara mengejutkan dihabisi turki dengan skor 3-2. Dalam pertandingan dramatis itu, Ceko sempat memimpin 2-1 hingga menit ke 87, tapi kemudian dibalas 2 gol beruntun di menit 87 dan 89 oleh striker dan kapten Turki Nihat Kahveci. Peter Cezh, GK Ceko, dengan berani mengakui kesalahannya. Salah satu kiper terbaik dunia itu berkata: "Saat anda membuat kesalahan, Anda harus mengakuinya. Ini semua kesalahan saya, dan akibatnya kami(Timnas Ceko) harus tersisih."( TopSkor edisi Selasa, 17 Juni 2008) Kata-kata Peter Cezh ini menyadarkan saya bahwa kiper Chelsea ini sedang menuju transisi untuk menjadi lebih baik lagi. Mungkin saat ini Peter menjadi kambing hitam kegagalan Ceko di Euro Cup 2008, tapi suatu saat di kemudian hari Peter akan memperbaiki performancenya dan pasti akan menjadi pahlawan bagi bangsanya.
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah kita masing-masing pribadi bisa mencontoh teladan Jiao Ma Yi atau Peter Cezh? Atau kita mau meniru mental pejabat Indonesia, atau sebut saja sebagai contoh: Nurdin Halid, sang ketum PSSI yang sedang berada di balik jeruji besi sekalipun tetap bersikukuh memegang jabatannya, dan tidak rela mundur?
Akhir kata, Jayalah Indonesia.
No comments:
Post a Comment